Makna Tari Indang. Makna Tari Indang Tari indang merupakan Tari yang berasal dari Provinsi Sumatera Barat atau lebih tepatnya di Pariaman Tari ini menjadi tarian yang populer dan terkenal di Indonesia Tari ini merupakan akulturasi dari budaya islam dan minang Asal usul nama Tari ini berasal dari bahasa Minang yakni Indang yang memiliki arti rebana kecil.

Sejarah Tari Indang Daerah Asal Fungsi Gerakan Dan Kostum Penari Goodminds Id makna tari indang
Sejarah Tari Indang Daerah Asal Fungsi Gerakan Dan Kostum Penari Goodminds Id from goodminds.id

Sejarah Tari IndangTujuan Dan Makna Filosofi Dari Tari IndangGerakan Tari IndangPakaian Dan Properti Tari IndangMengutip dari buku Pembudayaan Literasi Seni di SD (2020)karya Mansurdin tari indang dulunya digunakan sebagai media proses penyebaran dakwah Islam oleh Syekh Burhanudin di kawasan Sumatera Barat Penyebaran dakwah ini dilakukan lewat jalur perdagangan yakni antara pedagang Arab dengan warga sekitar pesisir Tanah Minang Akibatnya timbulah akulturasi budaya Minang dengan agama Islam di kawasan tersebut Baca juga Tari Jepen Kesenian Khas Kalimantan Timur Seperti yang dijelaskan di atas tari indang dulunya digunakan untuk menyebarkan agama Islam di Sumatera Barat Maka tidak heran jika filosofi utama tarian ini sangat erat kaitannya dengan Islam dan budaya Minang Hal ini terlihat dari iringan tariannya yang disertai selawat nabi atau syair yang mengandung nilai ajaran Islam Tari ini sering dibawakan dalam upacara tabuik atau peringatan wafatnya cucu Rasulullah tiap tanggal 10 Muharram Dalam buku Musik Tradisional Minangkabau (2017) karya Ediwar dkk disebutkan jika tujuan utama tari indang atau tari dindin badindinialah mengembangkan ajaran Islam kepada masyarakat Sehingga musik dan syair yang digunakan sangat erat kaitannya dengan agama Islam Tari indangdulunya sering dibawakan oleh tujuh pria Namun seiring perkembangan waktu tarian ini juga ditampilkan oleh perempuan Untuk jumlah penarinya bebas asalkan berjumlah ganjil seperti 7 9 11 atau 13 orang Sekilas tarian ini mirip seperti Tari Saman dari Aceh Namun apabila diperhatikan lebih jauh tari indang mempunyai gerakan yang lebih dinamis Gerakannya lebih santai tetapi tetap rancak Tarian ini diiringi dengan alunan musik khas Melayu Gerakan pertama pada tari Indangyaitu masuknya dua kelompok penari yang berjajar dari kiri ke kanan Setelah itu penari duduk dan melakukan gerakan variasi Setelah menari gerakan variasi penari duduk bersila dan meletakkan indang di hadapannya kemudian memberi sikap hormat dengan dua telapak tangan di dada Baca juga Tari Putri Bekhusek Simbol Kemakmuran Sumatera Selatan Penari tari indang diwajibkan memakai pakaian adat khas Melayu sebagai simbol dan identitas khas tarian tersebut Sedangkan tukang zikirnya bebas mengenakan pakaian apa pun asalkan sopan Untuk tata riasnya ikut menyesuaikan dengan kebudayaan Melayu Pada awalnya indang atau rebana kecil menjadi properti utama dan wajib dalam tarian ini Namun kini indang sudah ditinggalkan dan digantikan oleh lantai panggung yang bisa menghasilkan suara ketika ditepuk.

Tari Indang dan Penjelasannya IlmuSeni.com

Sejarah Tari Saman dan Makna Filosofinya Seiring berkembangnya zaman dan teknologi kini tari Indang juga mendapat panggung di berbagai tempat Pementasan pun sering digelar seperti di acara penyambutan tamu agung pengangkatan penghulu desa atau acara festival budaya Tari indang ini di populerkan oleh Syekh Buharuddin pada abad ke13 dalam.

Mengenal Tari Indang, Sumatera Barat

Sejarah & Asal UsulGerakan Tari IndangPola Lantai Tari IndangProperti Tari IndangBusana Dan Tata RiasPementasan & Musik IringanFungsi & Makna Tari IndangBersumber dari Wikipedia tarian ini awal mulanya diperkenalkan oleh Syekh Burhanuddin pada abad ke13 atau 14 dalam rangka menyebarkan agama Islam di seluruh pelosok Sumatera Barat Di awalawal kemunculannya tarian ini difungsikan sebagai media dakwah penyebaran Islam namun seiring waktu berjalan beralih fungsi menjadi hiburan Dari sumber lain dikatakan Tari indang disebut juga Tari DindinBadindin ini berasal dari para pedagang Arab yang berlabuh di Minangkabau Kemudian Rapa’i tokoh Agamawan pengikut Syekh Burhanuddin mulai memperkenalkan tarian ini dalam perayaan festival Tabuik di Pariaman yang bertujuan memperingati wafatnya Cucu Nabi Muhammad SAW Imam Husein Bin Ali Mulai sejak itu pementasan Tari Indang selalu diikutsertakan dalam setiap perayaan Tabuik hingga kini Pada awalnya Rapa’i menjadikan perkusi seperti rebana atau gendang pipih bundar yang dibuat dari tabung kayu pendek dan agak lebar ujungnya sebagai alat musik pengiring Dulu tarian ini dianggap s Sama halnya dengan Tari Saman Aceh tarian ini juga memiliki ragam gerakan yang bervariasi Karena saat ini mayoritas penampilannya diiringi dengan lagu sehingga tiap bait lagu memiliki gerakannya sendiri kecuali di bagian reff yang memainkan gerakan tepukan tangan Ada pula gerakan jentikan jari yang menghasilkan nada seirama dengan musiknya Gerakan tari indang bersifat lincah santai ceria dan dinamis ini memiliki beberapa tahap dan langkah diantaranya adalah 1 Pertama dua kelompok masuk ke pentas atau panggung melalui dua sisi berbeda kiri dan kanan Kemudian mulai mengambil posisi yang membentuk dua baris berbanjar 2 Kemudian penari akan menyilakan kakinya sembari duduk 3 Lalu para penari akan meletakkan rebana di hadapan mereka (bagi yang menggunakan rebana) 4 Selanjutnya masingmasing penari akan berpegangan tangan dan meletakkannya di depan dada mereka 5 Lalu mulai melakukan gerakan inti Tari Indang yang bervariasi mulai dari kepala tangan dan badan sem Jika dilihat dari pementasannya tarian ini secara umum memakai pola lantai Horizontal berbanjar dari kiri ke kanan Namun ada pula yang menvariasikannya dengan membentuk huruf V maupun V terbalik Ada juga yang melingkar membentuk zig zagatau selangseling depan belakang dan berpasangan duadua atau tigatiga Jumlah Penari Tari Indang sendiri juga tidak selalu sama umumnya mulai dari 5 orang hingga lebih 25orang Dulunya penari yang dibolehkan hanya pria saja karena ketika itu perempuan tidak boleh memperlihatkan dirinya ke khalayak ramai Namun kini sudah bisa dilakukan secara bercampur dengan menutup aurat Properti dalam tarian ini sangat sederhana ialah Indang itu sendiri atau rebana pegangan berukuran kecil Dulu para penari selalu memakai rebana ini dalam pementasan Namun kini lebih sering diletakkan di hadapan mereka kemudian diganti dengan gerakan tepuk tangan di bagianbagian lirik tertentu Selain tepuk tangan juga ada gerakan menepuk lantai Entah sejak kapan peralihan properti ini terjadi Namun yang pasti sewaktu teman saya ikut serta menjadi penari dalam tarian ini ketika perpisahan Sekolah Dasar tahun 2008 silam memang sudah tidak lagi menggunakan properti Rebana melainkan diganti menjadi tepukan tangan yang menambah kemeriahan Busana atau Kostum Tari Indang umumnya menggambarkan dari mana tarian ini berasal Bagi penari wanita pastinya mengenakan busana khas Minangkabau atau Melayu diikuti berbagai macam aksesoris seperti hiasan kepala baju yang sedikit longgar celana longgar hitam dan dibalut dengan sarung khas Minang Warna busana yang digunakan juga bebas baik warna merah hitam ataupun emas Yang tidak pernah ketinggalan penari harus mengenakan jilbab atau penutup kepala supaya tidak menghilangkan citra awal tarian ini yang dijadikan sebagai media dakwah dalam penyebaran Islam Dan untuk tukang Dzikirnya biasanya mengenakan baju Koko Untuk tata rias baik penari pria maupun wanita tidak terlalu ditentukan seperti apa Yang jelas enak dipandang dan tidak pula berlebihlebihan dalam artian alakadarnya saja Tata rias tidak tebal tidak terlalu menor yang pasti menampakkan keceriaan dan keanggunan Selain itu tarian ini umumnya juga dimainkan mudamudi jadi tidak perlu berlebihan dalam tat Sebagai salah satu bentuk dari media dakwah Pementasan Tari Indang tentunya mengangkat unsurunsur yang jelas serta memiliki aturan dalam pertunjukannya Secara umum tarian ini memiliki beberapa aturan yang harus dipenuhi diantaranya adalah adanya tema kelihaian penari hingga tata panggung Panggungnya bisa disetting dengan ukuran 8×6 meter Di sisi lain tak lupa keberadaan Tukang Dzikir dan Tukang Alih Tukang Dzikir berperan sebagai pembawa lirik atau penyanyi tunggal yang kemudian diituki oleh seluruh penari Posisinya berada di belakang atau luar panggung dari penari Sedangkan Tukang Alih berperan sebagai pengubah atau pengalih gerakangerakan tarian sehingga prosesnya teratur dan tidak ada kesalahan Untuk saat ini Musik Pengiring Tari Indang lebih banyak memakai lagu brrjudul “Dindin Bandingin” yang dipopulerkan oleh Elly Kasim dan Tiar Ramon duo musisi Minang legendaris yang sangat terkenal Tiap bait dalam lagu ini menyesuaikan dengan gerakangerakan yang ada pada Setiap tari tradisional umumnya memiliki tujuan fungsi dan makna yang terkandung didalamnya Meski banyak juga yang mengalami peralihan namun nilainilai darinya akan tetap ada meski banyak mengalami perubahan seiring berjalannya waktu Nah Makna yang Terkandung dalam Tari Indang ini mendeskripsikan bagaimana Islam masuk ke Sumatera Barat Berdasarkan lagu dan gerakannya jika ditelaah dari awal hingga akhir menceritakan kebesaran Islam serta kisah kedatangan Islam ke tanah Minang ini Intinya tarian ini bermakna penyebaran Islam di tanah Minang Saat ini Tari Indang berfungsi sebagai media hiburan kamu bisa menyaksikan penampilannya di berbagai acara seperti pesta pernikahan upacara adat festival Tabuik Pariaman pengangkatan penghulu pentas seni dan lain sebagainya Baca Juga Tarian Lainnya 1 Tari Nyiru 2 Tari Turuk Langgai 3 Tari Tempurung 4 Tari Randai 5 Tari Lilin 6 Tari Pasambahan.

Sejarah Tari Indang Daerah Asal Fungsi Gerakan Dan Kostum Penari Goodminds Id

√ Tari Indang : Sejarah, Properti, Gerakan, Busana, Pola

Tari Indang: Makna Gerakan dan Pola Lantai HaloEdukasi.com

Filosofinya Nasional dari Sejarah dan Mengenal Tari Indang,

1 Tema dan makna filosofi Sebagai media dakwah teri indang mengundang beberpa elemen pendukung yang bernafaskan budaya agama Islam Seni tari ini kerap disuguhkan atau dipertunjukkan bersama iringan sholawat Nabi atau syair yang mengajarkan nilai keIslaman.